Perjalanan ke Bandung

Siang itu, tiba-tiba dapet telepon dari bu Manajer untuk memenuhi undangan dari kementrian kesehatan RI di Bandung dalam waktu dekat. Waktu itu undangan juga mendadak, dua hari setelah hari itu harus pergi ke Bandung. Rasanya jadi deg-degan, gak Pede, mana yang diundang tu kepala puskesmas lah, pejabatlah haddeehh… yang juga bikin deg-degan adalah aku bakal ninggalin suamiku beberapa hari.. biasanya kan aku yang ditinggal-tinggal. Seharusnya suamiku juga harus ke Garut tapi gak jadi karena harus stay di kampus. Aku diminta bu Manajer untuk izin suamiku terlebih dulu. Semua biaya ditanggung. Tugasku hanya datang dan presentasi di sana. Suamiku mengizinkan meski agak sedih ku tinggal… (*sekali-kali ngerasain rasanya ditinggal ya yang, hehehehe..)

Akhirnya kami wakil dari Jogja bertiga, aku, ibu dari Dinas Kesehatan Propinsi DIY, dan ibu perwakilan dari Puskesmas Srandakan Bantul, berangkat ke Bandung dengan pesawat Wings tujuan Jogja-Bandung. Alhamdulillah., mimpi apa aku ya,, ngerasain terbang bareng Wings yang super imut dan mendarat di bandara Husein Sastranegara Bandung yang terkenal imut juga. Pesawatnya kecil, seatnya aja cuma buat 80 penumpang. Alhamdulillah perjalanan nyaman dan aman, mendaratnya juga lancar, padahal sebelumnya sempat diminta mertua buat ganti pesawat, tujuan Jakarta aja, tapi..kan tiket sudah dibelikan.

Akhirnya mendarat juga di Bandung. Bandaranya kecil. Setelah makan siang, kami menuju hotel. Hotel Grand Flower, di jalan Asia Afrika Bandung, di tengah kota. Terakhir kali aku ke Bandung ya waktu kecil, lupa waktu umur berapa , yang inget cuma gedung sate. Hari pertama di Bandung, aku dijemput om sambil pulang dari kantor, menuju rumahnya. Alhamdulillah sampe juga di rumah om dan tante setelah perjalanan 1 jam lebih karena muaceett. Setelah nikah belum pernah sowan ke rumahnya. Malamnya aku diantar pulang ke hotel setelah diajak muter-muter kota Bandung di malam hari.

Hari kedua, hari presentasi dan diskusinya. Alhamdulillah nggak seperti yang kubayangkan, semua nyantai. Malam harinya mbak Fanti dan keluarganya, temen waktu di Kumamoto dulu, maen ke hotel. Senengnya…terakhir ketemu anaknya masih dua, sekarang udah tiga.

Hari ketiga, hari santai dan jadwal pulang. Setelah nemeni temen belanja, kami mampir ke Gedung Merdeka atau museum Asia Afrika yang nggak jauh dari hotel kami. Untuk masuk ke sana nggak perlu bayar. Di Gedung itulah terjadi konferensi Asia Afrika 18-24 April tahun 1955.

Setelah check out, kami lanjut beli oleh-oleh sekalian menuju Bandara. Waktu terasa singkat. Alhamdulillah perjalanan aman, hanya perlu menunggu antrian landasan di Adisucipto Jogja., maklumlah, pesawat imut turunnya nunggu yang Garuda dkk dulu., jadinya kami muter-muter dulu melihat pantai selatan. Setelah 15 menit berputar, kami mendarat dengan lancar meskipun hujan deras mengguyur bandara . Suamiku udah deg-degan katanya, hehe,,

Alhamdulillah pengalaman pertama buatku, pertama naek pesawat Jogja-Bandung, pertama landing di Husein Sastranegara, pertama perjalanan dinas kementrian, pertama ninggalin suami ke luar kota beberapa hari, pertama dapat uang saku dari negara. Saking senengnya aku langsung sms temen di kementrian kesehatan yang sering perjalanan dinas keluar kota, bahkan keluar negeri, dan dengan polosnya kusebut nominal uang saku yang bagiku sangat banyak untuk kegiatan rapat… temenku cuma jawab “no comment bu..” hihihii….

Impresiku tentang Bandung : panas, macet, ruwet, banyak jalan berlobang..tapi entah kenapa aku suka Bandung dan merasa nyaman di sana….