farmasi · Sekedar Info... · Uncategorized

Ikut Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (OSCE) untuk Memperpanjang Sertifikat Kompetensi

Hi pharmacists! Saya ingin sharing pengalaman kemarin habis ikut ujian kompetensi nih..

Ceritanya, sertifikat kompetensi saya habis…tertanggal April 2019 sedangkan STRA (surat Tanda Registrasi Apoteker) saya masih sampe April 2022. Sebenernya super duper mualeeess banget ikut ujian ini, masak iya sih dosen masih harus ikut ujian kompetensi. Aahh ngeluh dan bertanya-tanya terus nggak akan menyelesaikan masalah.

Well, sertifikat kompetensi atau yang biasa disingkat serkom untuk apoteker sangat penting, terkait dengan legalitasnya dalam melakukan praktek kefarmasian di masyarakat. Masa berlakunya per lima tahun. Setelah itu harus renew terus. Kalau untuk profesi dosen, serkom ini berguna banget saat akreditasi dan menjadi penguji ujian OSCE untuk mahasiswa profesi. Untuk dapetin serkom, ada cara lain selain ujian, yaitu mengisi borang-borang, seperti yang dilakukan oleh teman-temanku yang berpraktek di RS, apotek, dll, ya meskipun memang borangnya banyak banget yang harus diisi..tapi setidaknya bisa menghemat biaya dan nggak perlu ikut ujian di Jakarta. Cuma ya, kata temen-temen, kalau punya duit enakan ikut ujian OSCE aja, 2 hari ujian beres, langsung dapet serkom.

 

Ujian Serkom Apoteker diadakan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)  pusat. Ujiannya ada dua jenis, tergantung bidang kita: OSCE untuk klinik dan OSPE untuk industri. Tempat ujiannya ada di Jakarta. Tapi dulu juga pernah dilakukan di Yogyakarta. Biaya yang diperlukan untuk UJIAN SAJA adalah Rp. 2.900.000,00. Jumlah yang tidak sedikit bukan? Tentu! Belum lagi biaya akomodasinya.

Dalam setahun, IAI bisa mengadakan 2 sampai 3 kali ujian, tergantung kebutuhan.

Persyaratan ikut ujian serkom ada di webnya,

 

KETENTUAN PESERTA :
1. Sejawat Apoteker yang lulus sebelum tahun 2011 dan belum pernah memiliki sertifikat kompetensi.
2. Sejawat Apoteker yang memiliki sertifikat kompetensi tetapi belum pernah melaksanakan praktik kefarmasian.
3. Melampirkan SURAT PENGANTAR dari Pengurus Daerah IAI atau Pengurus Cabang IAI tempat calon peserta terdaftar sebagai anggota IAI (BUKAN SURAT REKOMENDASI PRAKTIK).

 

Naah, meskipun saya pernah kerja di apotek, tapi saya sudah lama tidak berpraktek (sejak 2014 hingga 2019), sehingga Pengurus Daerah IAI bisa dengan mudah mengeluarkan surat pengantar untuk saya bisa ikut ujian. Untuk Masa berlaku serkom, akan mengikuti masa berlaku STRA (penjelasan ada di webnya).

 

Oke, mari saya ceritakan kronologisnya

Saya ikut ujian OSCE tanggal 15-17 November 2019, bertempat di gedung MM UGM Samator, Manggarai, Tebet.

Pendaftaran dibuka sampai mencapai kuota maksimal 350 peserta. Kita bisa daftar dulu di web, dengan upload file PDF atau JPEG dokumen seperti serkom yang lama, ijazah apoteker, surat pengantar, dan STRA. Setelah itu kita terdaftar sebagai calon peserta. Apabila sudah melakukan pembayaran, akan terdata sebagai PESERTA.

Untuk jadwalnya, hari pertama akan diadakan penjelasan materi ujian, lalu hari kedua dan ketiga adalah ujiannya. Ujian dibuat shift-shift-an dan kita nggak tau masuk shift mana, sampai hari kuliah tanggal 15 Nov itu. Kebayang nggak, paniknya daku saat tidak ada kejelasan pulang kapan, nginep berapa hari disana dan ohhh saya baru kali ini meninggalkan bayi huhuuuu.

Berdasarkan pengalaman temenku yang sudah pernah, dia waktu itu menunjukkan tiket pulang (yang sudah dibeli) sehingga bisa ngerayu untuk ujian di kloter awal, dan..berhasil. saya sempat bertanya-tanya ke panitianya, jawabannya adalah kloter awal hanya untuk yang luar Jawa, jadwal ujian akan diumumkan saat tanggal 15 November (H min 1).

Oke, akhirnya dengan restu suami, saya langsung beli tiket pulang ke jogja sekalian. Saya ikut ujian serkom ini bersama 6 temen yang lain sesama dosen. Empat orang dari mereka ikutan beli tiket pulang sekalian hehehe., dan menginap satu malam saja di Jakarta.

——————–

Hari Ujian OSCE tiba…

Acara hari itu dimulai pukul 8.30. Kami bertujuh yang terbang ke Jakarta dengan pesawat jam 6 pagi, lumayan bisa tenang karena jarak dari Halim ke lokasi yang lumayan dekat. Kami datang pas penjelasan ujian OSCE, jam 9. Nggak telat-telat banget lah ya.

Di ruangan besar tersebut, semua peserta OSCE yang berjumlah sekitar 320an orang berkumpul untuk mendengarkan materi. Materi kuliah bisa didownload dari web, sehingga memudahkan kita yang ingin belajar dulu sebelum acara.  Kuliah diadakan sampai pukul 17.30 , molor 30 menit dari jadwal yang seharusnya udah selesai jam 17 sore. Di dalam kuliah itu juga ada kisi-kisi ujian, jadi harus didengarkan baik-baik ya guys!

IMG-20191115-WA0029
suasana kuliah

 

IMG_20191115_100510
dengarkan baik baik ya

Jam 17 sore pengumuman jadwal ujian sudah ditempel. Alhamdulillah kami dijadwalkan kloter 2 dan 3, artinya kami masih bisa ngejar pesawat sesuai jadwal. Yeay! Tips* biar nggak desak-desakan pas lihat jadwal, coba kamu cek dulu apakah sdh ditempel di papan pengumuman sebelum kuliah selesai.

 

Hari Ujian OSCE…

Peserta wajib datang 30 menit sebelum ujian. Saya yang nggak belajar apa-apa sudah pasrah dan siap menjalani ujian. Kami diminta untuk menunggu di ruang karantina sampai lokasi ujian sudah siap setelah ujian sebelumnya selesai.  Biasanya, ujian disetting agar tidak saling bertemu antar kloter dan tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Tapi kemarin kami dapat berkomunikasi dgn peserta ujian sebelumnya. eh eh setelah ngobrolin soal ujian, ternyata soalnya berbeza hahahaa.. baguslah

 

Satu angkatan ujian terdapat 80 peserta ujian, dibagi kedalam 8 kelompok. Masing-masing peserta akan menjalani 10 pos (7 pos ujian dan 3 pos istirahat). Ujian diadakan di hall besar tempat kami mendapatkan materi sebelumnya, jadi hanya disekat pakai styrofoam untuk pos-posnya.

Berikut ini adalah soal yang aku dapatkan (seingatku ya)

Pos 1 Skrining resep

Nama dokter

SIP
Alamat
                                          Tgl resep
R/ Captopril 12.5 mg
S 3 d d 1                          -tandatgn dr-
Pro nama pasien (umur)

Identifikasi masalah dan solusinya. Pada pos itu, kita diminta untuk mengisi check list yang disediakan di pos. kalau temuan saya ada 2

  1. tidak ada nomor telp dokter. solusinya?
  2. tidak ada lama penggunaan yang jelas (tidak ada jumlah obat). solusinya?

 

Pos 2. Monev

Nama dokter
SIP
Alamat, no telp
                                          Tgl resep
R/ Amlodipine 10 mg No XXX
S 1 d d 1                         -tandatgn dr-
Pro nama pasien (50th)


Pasien sudah minum amlodipin sejak 10 thn lalu, td saat ini 138/89 mmHg , LDL-C 210, TG 150 GDP 100 GD2jPP 180 (klo ga salah inget ya)

Identifikasi masalah dan solusinya. Kita mengisi kolom dalam lembar kerja. saya sempat bingung sepertinya tidak ada masalah karena tujuan terapi tercapai (tekanan darah) tapi dari data LDL membutuhkan tambahan obat, menurut saya antikolesterol golongan statin.

 

Pos 3 . pos swamedikasi

Ada pemeran standar. Datang menceritakan keluhan ayahnya. Sendi di jari jempolnya bengkak, nyeri, ada seperti cairan putih di dalamnya. Kadar asam urat 7.5 mg/dl

 

Pos 4 pos KIE

Ada pasien datang, keluhannya sakit tenggorokan. Setelah di gali informasinya, pasien mendapatkan obat kumur. Konselingkan kepada pasien, dengan lembar konseling yang sudah disediakan

 

Pos 5 pos KIE obat resep

Pasien TBC mendapat resep obat FDC 1 pack. Diresep tertulis CLXVIII tab, S 1 d d 3 tab

Pasien baru pertama menggunakan obat tersebut. Bagaimana konselingnya, isi lembar konseling

 

Pos 6 pos pengelolaan

Ada 2 lembar kerja. Yang pertama adalah kartu stok, yang kedua adalah lembar penolakan barang tidak layak. Selain itu ada stiker obat HAM (high alert medicines). Obatnya ada amaryl tablet, borraginol suppo, MST (narkotika), dan rhinos. Dua dari 4 obat tersebut sudah ED.

Penetapan masalah dan solusi, isi lembar kerja

 

Pos 7

Racik , etiket, dan copy resep.

Peracikan hanya sampai homogen, tidak perlu dibagi

 

Prednison 1/4 tab

Cetirizine 1/4 tab

Mfla pulv dtd no VIII

S 3 dd 1 pulv

Illiadin nasal drop Fl I

S 3 dd gtt I d/s

 

Masing-masing pos ditempuh dalam waktu 10 menit, sehingga kurang lebih waktu untuk ujian adalah 1,5 jam. Setelah ujian selesai, kita harus menunggu pendampingan sambil menunggu sertifikat kompetensinya jadi. Untuk nilai batas kelulusan, adalah 56. Jika nilai dibawah itu ada PR atau juga mengulang ujian. Berhubung kami harus meninggalkan lokasi maksimal jam 17 sore karena takut macet, kami tidak dapat mengikuti pendampingan. Seharusnya ini wajib, tapi kami tidak diinfokan sebelumnya jadi kami sudah terlanjut beli tiket pulang. Untungnya sertifikat kompetensi dapat diambilkan teman yang kebetulan pulangnya lebih malam. Tidak ada syarat dalam pengambilannya, hanya tanda tangan yang mengambilkan saja. Alhamdulillah kami lulus semua.

Masa berlaku serkom saya benar-benar ikut STRA yaitu 2022. Anehnya, teman saya yang tidak punya STRA malah masa berlaku serkomnya adalah 2024, tau gitu kan nggak usah pake upload STRAnya hiks.

 

Demikian cerita saya, semoga bisa ambil pelajaran dari pengalaman ini.

Salam Sukses 🙂

6 tanggapan untuk “Ikut Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (OSCE) untuk Memperpanjang Sertifikat Kompetensi

    1. kemarin dari panitia dikirimkan saat kita sudah mendaftar, tapi mungkin ada juga di web iai osce, dalam kolom materi.
      mohon maaf baru respon

  1. pagi bu, kalau saya boleh tau apa materi contoh kasus atau obat yang di jelaskan sebelum hari H ujian itu adalah materi yang keluar di ujian oscenya bu? atau ketika ujian di keluarkan kasus-kasus lainnya yang tidak di jelaskan sebelumnya bu? terima kasih.

    1. Halo maaf baru baca, salam kenal
      Materi yg keluar ujian berbeda dgn yg dijadikan contoh saat pemaparan materi, tapi benang merahnya sama, poin2 penilaian kdg diberi tahu, jd memang harus fokus ikut Persiapan ujian. Semoga sukses ya

  2. Makasih Nisa sharingnya. Sangat bermanfaat dan bisa memberi gambaran real tes OSCE. Semoga tes versi online nanti jg bisa lancar.

Tinggalkan komentar